SMK Negeri 5 Surabaya memiliki laboratorium komputer yang memakai sistem operasi Open Source Software (Linux Soerya)

Sabtu, 18 Mei 2013

All About Linux


Linux. Salah satu software open source yang saat ini mulai banyak peminatnya. Software ini dapat di peroleh secara gratis. Software ini memiliki kode yang terbuka sehingga programmer dapat memodifikasi dan memperbaiki sesuai keinginan masing-masing. Tidak diketahui berapa banyak pengguna Linux karena tidak memerlukan pendaftaran, tetapi jumlah ini diperkirakan dalam jutaan.
Linus Torvalds mulai membangun Linux pada tahun 1991 ketika ia seorang mahasiswa sarjana di University of Helsinki di Finlandia. Dia terus mengembangkan Linux dengan bantuan programmer relawan dan hacker . lisensi Linux memungkinkan pengguna untuk secara bebas menyalin dan mendistribusikan perangkat lunak dengan kode sumbernya.
Saat ini tidak sedikit komunitas-komunitas programmer yang sudah memodifikasi Linux bahkan ada beberapa pemerintah daerah yang meluncurkan Linux versi daerah masing-masing yang telah di modivikasi serta diberi fasilitas-fasilitas lainnya. Berikut ini beberapa contoh Linux yang dikembangkan di Indonesia:


Diawali tahun 2009 , Dinas KomInfo Pemkot Surabaya, telah menyusun rencana untuk implementasi Open Source di Lingkup Pemkot Surabaya. Hingga tahun 2011, telah dikembangkan Sistem Operasi yang diberi nama "SOERYA" atau "Sistem Operasi Masyarakat" dan hingga saat ini telah mencapai versi 10.08 "Lontong Balap".

"Dinas Kominfo Pemkot Surabaya telah membentuk komunitas akademisi FOSS di 11 perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Surabaya untuk mengembangkan Sistem Operasi Soerya 10.08 Lontong Balap itu,” kata Adang Kurniawan, Kepala Bidang Postel Dinas Kominfo Kota Surabaya.

Ia mengatakan, sistem Operasi Soerya bisa diunduh di situs http://soerya.surabaya.go.id , selain itu juga tersedia beberapa sistem operasi lain yang telah dikembangkan oleh beberapa komunitas dan akedemi, seperti Blankon, Garuda OS, CentOs, Debian.


Apa itu Linux BlankOn?
Linux BlankOn adalah distribusi Linux yang dikembangkan oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) dan Tim Pengembang BlankOn. Distribusi ini dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna komputer umum di Indonesia.
Linux BlankOn dikembangkan secara terbuka dan bersama-sama untuk menghasilkan distro Linux khas Indonesia, khususnya untuk dunia pendidikan, perkantoran dan pemerintahan.
Linux BlankOn merupakan bagian dari gerakan Proyek BlankOn yang memiliki cakupan yang lebih luas lagi. Gerakan ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sumber daya manusia Indonesia dalam konteks perangkat lunak bebas dan terbuka.

Lahirnya Bagos Banten : Banten go Open Source
* Sesuai Undang-undang No.19 Tahun 2002 tentang “Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual”,
* Pemerintah harus jadi contoh untuk hanya menggunakan Software Legal di lingkungan kerjanya.
* Penggunaan Software Legal di instansi Pemerintah adalah tanggungjawab masing-masing instansi.
Surat Edaran MenPAN Nomor : SE/01/M.PAN/03/2009 tentang “Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS)” , yaitu :
? Seluruh Instansi Pemerintah diwajibkan menggunakan perangkat lunak open source atau legal.
? Melakukan monitoring penggunaan perangkat lunak di Instansi.
? Batas waktu migrasi pada akhir 2011


1 komentar:

  1. Kepada Komunitas Linux Indonesia,

    Berikut kami mohon dukungan untuk Matapelajaran TIK/KKPI tetap ada dalam Kurikulum 2013 sehingga anak bangsa tidak kehilangan hak untuk belajar ilmu TIK/KKPI (Komputer), berikut draft surat dari Pak Onno W. Purbo utk Pak M. Nuh (Mentri Pendidikan).
    Kepada Yth.
    Prof. Mohammad Nuh
    Menteri Pendidikan Nasional
    di Senayan, Jakarta
    Assalamualikum Wr. Wb.
    Saya prihatin dengan TIK (ICT) di Kurikulum 2013, apalagi setelah berdiskusi dan bertemu dengan guru-guru TIK dari berbagai daerah di Seminar AGTIKKNAS di Gedung A Senayan tanggal 26 April 2014 yang lalu.
    Saya melihat guru TIK & KKPI di sekolah sebagai kunci dan aset yang sangat strategis untuk bangsa Indonesia ke depan. Khususnya untuk memenuhi hak azasi bangsa menjadi pandai dan dapat mengeksplorasi pengetahuan tanpa di batasi oleh struktur sekolah, ruang kelas, bangunan dan waktu. Ini penting karena sistem pendidikan konvensional, hanya mampu menjamin 10% dari bangsa menjadi sarjana. 90% lainnya harus gigit jari karena dibatasi oleh ruang, waktu dan biaya.
    Saya bermimpi agar pemberdayaan guru TIK dilakukan agar e-learning di sekolah bisa berjalan tanpa menjadikan para guru TIK sebagai sales tanpa dibayar oleh vendor software proprietary yang tidak open source. Ini sangat penting agar bangsa ini menjadi Berdaulat dan Merdeka tidak di jajah software proprietary yang tidak open source. Semoga bisa membantu menaikan throughput pendidikan agar anak kita yang masuk SD dapat jaminan menjadi sarjana 16 tahun kemudian.
    Saya prihatin mendengarkan cerita guru TIK yang harus menjelma menjadi guru BK, guru-guru mapel lain, bahkan menjadi jajaran birokrasi di Dinas. DIKNAS kehilangan aset yang luar biasa dan harus memulai banyak hal dari NOL jika ini dibiarkan. DIKNAS harus cepat mengubah arah gerakan ini agar fondasi pendidikan tidak goyah dan mampu untuk mendukung perubahan bangsa menuju knowledge based society.
    Usulan penguatan fondasi pendidikan yang terkait TIK adalah:
    1. Mata Pelajaran TIK tetap di pertahankan. Lebih baik lagi jika di kembang untuk menunjang transformasi seluruh sekolah menjadi e-learning / e-school.
    2. Ubah isi mata pelajaran TIK menjadi penunjang explorasi pengetahuan siswa. Dengan kondisi yang ada di sekolah terutama di daerah, tidak mungkin kita mengandalkan guru-guru mata pelajaran normal untuk membantu explorasi pengetahuan berbasis TIK. Saran saya, ubah isi TIK dari skill menggunakan komputer menjadi keterampilan untuk explorasi pengetahuan, seperti, simulasi berbagai bidang ilmu, akses ke e-library, online learning menggunakan moodle, dll.
    3. Berdayakan guru TIK agar mendukung explorasi pengetahuan & e-learning berbasis open source. Proses transformasi sekolah menjadi sekolah berbasis TIK hanya di mungkinkan jika kita memberdayakan dengan baik guru TIK. Kita perlu menyiapkan modul sekolah berbasis TIK dan Training of Trainer bagi para guru TIK bahkan menyekolahkan mereka ke jenjang yang lebih tinggi.
    Saya yakin di akhir masa jabatan Pak Nuh sebagai MENDIKNAS akan legowo dan berbesar hati untuk menanamkan fondasi yang kuat dalam dunia pendidikan agar bangsa ini dapat menjadi bangsa yang besar di wilayah Asia Tenggara.
    Semoga Allah memberikan kekuatan dan membalas budi baik Pak Nuh.
    Wassalam Wr. Wb.

    Mohon dukungan dari rekan-rekan untuk merubah dunia pendidikan ke sistem yang open source dan tetap membekali adik-adik kita di bangku SD-SMU/SMK dengan TIK. Tanpa dukungan anda maka anak bangsa ini akan kehilangan TIK ke depannya.
    #saveTIK #saveKKPI #agtikknas

    BalasHapus